MEMBANGUN KARAKTER DISIPLIN, JUJUR DAN CERMAT MELALUI MODEL EXPLISIT INSTRUCTION BERBANTUAN MATRIX ASSESMENT PADA MAPEL PRODUKTIF
Penulis : Dwi Ermavianti Wahyu Sulistyorini, S.Pd, Guru Produktif Tata Kecantikan SMK Negeri 1 Sewon Bantul (Email: ermasuharson@gmail.com )
Penyusunan laporan ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan dan cara implementasi model explisit instruction berbantuan matrix assessmentuntuk membangun karakter disiplin, jujur, dan cermat bagi siswa pada mata pelajaran produktif Perawatan Wajah dengan Teknologi. Laporan ini disusun dengan metode deskriptif empirik pada saat mengajar pembelajaran praktik pada kelas XII Tata Kecantikan Kulit SMK Negeri 1 Sewon. Metode pengumpulan data menggunakan matrik, angket, lembar observasi, dokumentasi, foto dan video. Penyusunan laporan ini juga berdasarkan pada perencanaan pendidikan karakter yaitu: peremcanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan tindaklanjut kegiatan. Aplikasi matrix assesment pada mata pelajaran praktik perawatan wajah dengan teknologi ini mampu membangun karakter disiplin, jujur dan cermat pada diri siswa. Hasil yang diperoleh pada implementasinya ternyata karakter disiplin belum berkembang pada diri siswa, karakter jujur dan cermat mulai berkembang setelah kegiatan ini. Sebagai tindaklanjut hasil pembelajaran adalah pembiasaan pada diri siswa dengan memberikan cek list self assesment setiap pembelajaran sehingga siswa dapat mengontrol dirinya tanpa disuruh oleh guru. Matrixassesment ini dapat dikembangkan pada semua mata pelajaran praktik.
Sebagai salah satu SMK Negeri terbesar kelompok pariwisata di Kabupaten Bantul, senantiasa mendukung tercapainya tujuan mulia dari pendidikan yang tidak hanya pandai secara keterampilan, tetapi juga pengetahuan dan cerdas dalam bersikap. Mampu meluluskan siswa –siswa yang berkarakter adalah tujuan utama dari diselenggarakannya pendidikan, hal ini sejalan dengan kebutuhan industri pada tamatan SMK adalah 30% keterampilan dan 70% merupakan sikap (attitude). Tidak akan berguna apabila seseorang yang pandai dan terampil tetapi tidak disiplin, lamban, dan pemalas. Pada Visi Misi SMK N 1 Sewon yaitu: Mewujudkan lembaga pendidikan dan pelatihan yang berkualitas, berkarakter, profesional, berwawasan lingkungan dan berdaya saing global. Pada tujuannya pun tercantum; “Mengembangkan berbagai kegiatan berbasis karakter dan budaya bangsa.
Menyikapi hal tersebut, sebagai pengampu mata pelajaran produktif kejuruan kecantikan kulit mengamati siswa dengan seksama, mengapa setiap mengikuti pembelajaran pratik siswa dalam aplikasinya manajemen waktu buruk/ kurang disiplin, sering meniru pekerjaan temannya/ ikut-ikutan dan mencontek, terkesan jika praktek terburu-buru dan kurang cermat. Jika dikaitkan dengan pembelajaran, kondisi siswa pada saat mengikuti KBM tampak sebagai berikut: (1) kurang cermat dalam mengikuti pembelajaran praktik hasilnya selalu biasa saja, tidak ada yang istimewa atau menonjol; (2) siswa terkesan mengikuti praktik hanya untuk mendapatkan nilai KKM; (3) siswa tidak begitu peduli akan hasil karya dari praktiknya, terlihat ketika KBM siswa tampak terburu-buru; (4) manajemen waktu buruk, selalu terlambat dalam memulai dan mengakhiri pekerjaan sesuai waktu yang ditentukan; (5) kurang cermat dalam praktek; (6) tidak peduli kelanjutan setelah mereka praktik, jadi belum memahami untuk apa sebenarnya siswa mempelajari materi tersebut dan (7) kurang runtut dalam mengikuti langkah kerja praktik kejuruan.
Dengan melihat kondisi di atas perlu kiranya guru melakukan suatu inovasi pembelajaran yang membangun semangat siswa untuk memiliki karakter yang disiplin, jujur, dan cermat. Pembelajaran praktek peminatan kejuruan merupakan pembelajaran yang menggabungkan antara penilaian pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Sebagai character building bagi siswa pada mata pelajaran ini, dibangun dari pembelajaran yang berlandaskan karakter disiplin, jujur dan cermat. Untuk memantau perkembangan tersebut diaplikasikan matrik assessment sebagai inovasi penilaian yang dapat dilakukan sendiri oleh siswa pada praktek perawatan wajah dengan teknologi.
Rumusan Masalah dari laporan ini adalah 1) Apakah dengan model explisit instruction berbantuan matrix assessment dapat membangun karakter disiplin, jujur, dan cermat bagi siswa pada mata pelajaran produktif?; 2) Bagaimana implementasi model explisit instruction berbantuan matrix assessment dapat membangun karakter disiplin, jujur, dan cermat bagi siswa pada mata pelajaran produktif. Dengan tujuan 1) Mendeskripsikan tentang pelaksanaan model explisit instruction berbantuan matrix assessment untuk membangun karakter disiplin, jujur, dan cermat bagi siswa pada mata pelajaran produktif; 2) Mendeskripsikan tentang cara implementasi model explisit instruction berbantuanmatrix assessmentuntuk membangun karakter disiplin, jujur, dan cermat bagi siswa pada mata pelajaran produktif.
selengkpnya
tulisan yang bagus
tulisan yang bagus