Analisis Sebaran Kelompok Rentan di Kawasan Rawan Bencana Longsor untuk Penanggulangan Bencana di Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul
Penulis :
- Maulida Iffani, BPBD Kabupaten Bantul, Jalan KH. Wakhid Hasyim Palbapang Bantul ( 08882702883, maulida.iffani@gmail.com)
- Centauri Indrapertiwi, BPBD Daerah Istimewa Yogyakarta, Jl Kenari 14-A Umbulharjo Yogyakarta ( 08175415550, centaury.pertiwi@gmail.com )
Tren kejadian longsor di Kabupaten Bantul sepanjang tahun 2012-2017terjadi peningkatan, khususnya di Kecamatan Piyungan, Pundong, Kasihan, Dlingo, Pajangan, Sedayu, Pleret, dan Imogiri yangmerupakan area perbukitan dengan didominasi oleh jenis tanah yang berpasir hitam dan dengan curah hujan pertahun tertinggi 6810mmSecara umum kejadian tanah longsor dipicu oleh hujan dengan durasi lama. Data tahun 2016 menunjukkan bahwa jumlah kejadian longsor lebih tinggi dibandingkan dengan lainnya.Dampak secara langsung dari longsor telah menimbulkan dampak serius bagi kehidupan maupun penghidupan warga (kelompok rentan) di kawasan daerah rawan longsor. Adapun dampak longsor yaitu bangunan dan infrastruktur rusak, sehingga menyebabkan area permukiman warga terisolir beberapa saat dan menghambat aktivitas warga. Dihadapkan dengan kondisi tersebut, sangatlah penting untuk dapat mengidentifikasi pola sebaran dan karakteristik kelompok rentan di kawasan bencana longsor. Metode yang digunakan adalah pendekatan keruangan (spatial approach).Hasil penelitian menunjukkan bahwawilayah zona merah tua atau sangat rawan terhadap bencana longsor di Kecamatan Dlingo terdapat 43,66 %. Hal ini menunjukkan jika kelompok rentan di Kecamatan Dlingo masih tinggi.
03_ABALISIS_SEBARAN_KELOMPOK_RAWAN_LONGSOR
Komentar Terbaru