Evaluasi Implementasi Sistem Informasi Dan Manajemen Objek Pajak (SISMIOP) Pada Badan Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Bantul

Penulis : Ida Sekarsari , Eko Nugroho, Ridi Ferdiana

Pelaksanaan otonomi daerah dimulai dengan adanya penyerahan sejumlah kewenangan (urusan) dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah. Salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dialihkan dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah adalah Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2). Pengelolaan PBB-P2 di daerah menggunakan sistem informasi dan manajemen objek pajak (SISMIOP) yang telah mencakup seluruh aspek pengelolaan administrasi PBB-P2. Implementasi SISMIOP di BKAD menemui beberapa kendala yaitu terkait penggunaan dan pengembangan sistem. Tampilan menu SISMIOP cukup rumit dan beberapa menu tidak dapat dijalankan. Dari segi teknologi SISMIOP sudah tertinggal jauh dan untuk dikembangkan pada platform yang sama membutuhkan biaya yang besar. SISMIOP dirasakan belum memberikan manfaat seperti yang diharapkan oleh user.

Jenis penelitian bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner sebagai instrument. Populasi dalam penelitian ini adalah semua user SISMIOP yang berjumlah 60 orang. Analisis data menggunakan Partial Least Square (PLS) dengan software smartPLS 3. Penelitian menggunakan metode HOT Fit yang dimodifikasi dengan menambahkan dua variabel baru yaitu Facilitating Condition dan User Training. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa tingkat pemanfaatan SISMIOP di BKAD Kabupaten Bantul dipengaruhi oleh faktor penggunaan sistem, struktur organisasi, kualitas informasi dan kualitas layanan. Secara keseluruhan implementasi SISMIOP dapat dikatakan belum maksimal. Rata-rata jawaban respoden pada variabel net benefit sebesar 3,97 menunjukkan bahwa SISMIOP belum memberikan manfaat seperti yang diharapkan oleh pengguna yaitu meningkatkan kinerja, membantu pekerjaan menjadi lebih efisien, membantu meningkatkan target PAD dan membantu pengelolaan PBB-P2 semakin baik.