Kandungan Total Padatan Tersuspensi Air Tambak Litopenaeus vannamei Pantai Kuwaru
Perikanan budidaya merupakan salah satu sektor unggulan Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam optimalisasi pemanfaatan sumberdaya alam di wilayah pesisir hingga peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir dan devisa negara melalui penjualan produk budidaya baik di pasar domestik maupun internasional. Hal ini dibuktikan dengan nilai produk domestik bruto sektor perikanan atas dasar harga berlaku tahun 2018 mencapai 1.239.591,80 miliar rupiah (KKP, 2018a). Hasil penelitian Zulkarnain, Purwanti, & Indrayani (2013) juga menjelaskan bahwa sektor budidaya laut memiliki efek dominan terhadap Produk Domestik Bruto (PDRB) di Indonesia yang dapat mempengaruhi peningkatan dan penurunan nilai PDRB tersebut.
Secara berurutan produksi perikanan budidaya nasional pada tahun 2012 hingga 2016 mengalami peningkatan sebesar 72,34%, yang semula hanya 9.675.553,00 ton meningkat menjadi 16.675.031,00 ton (KKP, 2018b). Peningkatan produksi tersebut juga didukung dengan peningkatan industri
budidaya terutama tambak sejak tahun 2000 hingga 2016 dimana peningkatan signifikan terjadi pada tahun 2004 sebesar 47,33% semula hanya 131 menjadi 193, tetapi pada tahun 2005 mengalami penurunan sebesar 43,96% kemudian kembali meningkat sejak tahun 2006 hingga 2016 (BPS, 2018).
Perkembangan sektor perikanan budidaya tersebuttidak terlepas dari besarnya keuntungan ekonomis yang diperoleh petambak dalam sekali panen. Kabupaten Bantul merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang memiliki wilayah pesisir terutama bagian selatan meliputi Kecamatan Srandakan, Sanden dan Kretek.Perikanan budidaya di Kabupaten Bantul telah berkembang sejak awal tahun 2000 dengan memanfaatkan lahan Sultan Ground dengan tingkat produksi yang berfluktuasi. Produksi perikanan budidaya (tambak) di Kabupaten
Bantul pada tahun 2015 mencapai 20,05%(BPS DIY, 2016). Sebagian besar petambak di Kabupaten Bantul cenderung memilih Litopenaeus
vannamei sebagai kultivan dalam kegiatan budidaya perikanan.Hal ini dikarenakan Litopenaeus vannamei memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan spesies udang yang lain. KKP (2015), menjelaskan lebih lanjut bahwa Litopenaeus vannamei memiliki beberapa kelebihan yang dapat dikembangkan dalam menghadapi pasar MEA, antara lain: laju pertumbuhan yang cepat dan pada ukuran PL 6 sudah dapat
dipasarkan ke usaha pembesaran.
Selengkapnya
judul4_2018 edit no hp
Komentar Terbaru