LEMPUNG SERAP TANJUNGHARJO SEBAGAI PENCAMPUR LEMPUNG GUNUNG PARE GODEAN UNTUK BAHAN KERAMIK
Gerabah kasar Pundong merupakan keramik tempel tradisional hasil dari pembakaran bahan baku campuran antara lempung Pundong dengan pasir 0 pada suhu sekitar 400 C (pembakaran dengan kayu). Pasir yang ditambahkan untuk memperkuat gerabah (ceramic body) ini memungkinkan terjadinya retakan-retakan baik sebelum maupun setelah proses pembakaran. Untuk lebih meningkatkan kualitas barang-barang kerajinan di Pundong ini akan dicoba untuk meneliti gerabah halus dari bahan lempung yang lebih homogen ukurannya. Mengingat lempung di daerah Pundong sudah semakin menipis cadangannya, maka untuk menggantikannya dipilih lempung dari daerah Pundong, yang mempunyai komposisi kimia kurang lebih sama dengan yang di Pundong, Bantul. Lempung serap (fuller’s earth) yang mempunyai sifat dapat menyerap air akan dimanfaatkan sebagai pencampur bahan baku gerabah halus ini. Lempung serap merupakan bahan galian yang sebagian besar mengandung mineral Ca – montmorilonit (MgCa).Al O .5SiO2.nH O). lempung 2 3 2 serap yang lebih dikenal banyak terdapat di daerah Kulonprogo dan sekitarnya, seperti yang terdapat di desa Dengok, Kelurahan Tanjungharjo, Kecamatan Nanggulan, Daerah Istimewa Yogyakarta. Di lapangan, lempung serap ini dijumpai berselingan denga ketebalan antara 2 8 cm. Dari data beberapa sumur uji yang tersedia, diperkirakan cadangan lempung serap 3 ini adalah 466.285 m . Dalam penelitian ini akan dilihat apakah dengan penambahan lempung serap (10%,20%,30%) pada campuran bisa meningkatkan kekuatan gerabah halus, disamping juga akan dilihat pengaruh kenaikkan suhu bakar sampai 0 dengan 1000 C. Dengan adanya penambahan lempung serap sebagai campuran dan peningkatan suhu pembakaran, diharapkan bisa meningkatkan kualitas keramik
Kasongan, terutama ceramic body akan lebih kuat, kuat lentur lebih tinggi, dan peresapan air akan menurun. PEMBUATAN GERABAH Terdapat dua macam keramik yaitu gerabah kasar dan gerabah halus. Gerabah kasar dibuat dengan cara mencampurkan lempung Pundong atau lempung Dengok dengan pasir yang berukuran tidak seragam, kemudian diaduk menjadi satu atau digiling tanpa diseleksi terlebih dahulu sebelumnya dibuat liat. Pembuatan gerabah halus dilakukan dengan cara merendam lempung dalam bak selama lebh kurang dua hari, kemudian disaring dengan saringan berukuran 80 mesh dan diendapkan pada bak pengendapan. Endapan pada bak pengendapan yang kurang lebih hanya 50% kemudian dibuat liat (plastis), selanjutnya diangin-anginkan agar kadar airnya berkurang, dan siap untuk dibentuk. Sisa rempah-rempah lempung yang berukuran lanau/pasir/pasir kasar biasanya digunakan sebagai tanah uruk, atau kalau materialnya lunak bisa diproses kembali. Adonan keramik yang sudah dibentuk kemudian dianginanginkan terlebih dahulu sebelum dibakar. Pada penelitian ini dicoba dua 0 macam suhu pembakaran yaitu 900 C0 dan 1000 C (pembakaran dengan minyak). LEMPUNG SERAP SEBAGAI PENCAMPUR Telah dicoba pembuatan keramik Pundong dengan menambahkan lempung serap pada bahan baku. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah hasil yang diperoleh akan lebih baik, lebih kuat, dan tidak mudah pecah. Campuran lempung serap yang bervariasi yaitu 0%, 10%, 20%, 30% ini telah menghasilkan corak beragam. Lempung serap yang mempunyai warna asli putih, sedang lempung Pundong
yang berwarna kecoklatan akan memberikan warna yang semakin baik dan terang pada gerabah dengan kenaikkan prosentase lempung serapnya. Disamping mineral lempung, lempung serap ini juga mengandung gelas vulkanik dan kuarsa. Setelah mengalami pembakran 0 dengan suhu 1000 C akan memberikan perubahan, baik mineralogi, sifat fisik, dan struktur mineralnya. Perubahan mineral terutama pada mineral lempung yang berubah menjadi mulit dan kristobalit, yang berguna untuk menguatkan kerangka, selain kuat lentur menjadi tinggi, peresapan air akan turun. Hubungan antar mineral saling mendukung dan mengikat, sebagian lagi mengembang keluar (out growth).
Komentar Terbaru