IMPLEMENTASI THE HARMONY OF NATURE AND CULTURE SEBAGAI MODEL GREEN MARKETING
Ali Hasan, Assosiate Professor Marketing, Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA Yogyakarta
Belakangan ini masyarakat dan pelanggan mengungkapkan kekhawatirannya tentang dampak lingkungan dari produk. Konsumen dan produsen telah mengarahkan perhatian mereka terhadap produk yang dianggap ramah lingkungan seperti listrik yang hemat energi, makanan organik, cat bebas timbal, kertas daur ulang, dan deterjen bebas fosfat. Aktor bisnis menyadari pentingnya konsep green marketing. Meskipun berbagai penelitian tentang green marketing telah dilakukan di seluruh dunia; sedikit penelitian akademis tentang persepsi dan preferensi konsumen telah dilakukan di Bantul.
Konsep The Harmony of Nature and Culture merupakan inisiatif penggunaan model green marketing untuk meningkatkan atau mempertahankan posisi kompetitif sebagai tempat menarik untuk bisnis, komunitas, acara dan pengunjung. Di balik persepsi ekonomi dan gagasan hijau sebagai usaha – branding dan pemasaran ada dalam agenda pemerintah Bantul secara singkat menempatkan green marketing ke dalam konteks yang lebih luas dalam menyingkap logika mendasar di balik pemasaran kabupaten hijau dan menjelaskan logika ini menggunakan temuan-temuan penelitian yang dapat diterapkan dalam aplikasi strategis pemasaran hijau di Bantul.
Perbedaan antara teori dan praktek ditemukan untuk memberikan pengenalan singkat tentang pemasaran hijau sebagai objek penelitian yang menarik dan komponen yang semakin penting dalam konsep kontemporer. Isi keseluruhan artikel ini berkaitan dengan teori dan praktik; penelitian empiris dan pengamatan tren dalam praktik dimasukkan untuk menghasilkan pendekatan teoritis green marketing dan beberapa temuan yang perlu dperhatikan oleh praktisi ketika berniat menerapkan marketing sebagai alat untuk meningkatkan daya saing Bantul. Artikel ini diakhiri dengan menyajikan pendekatan fungsional pemasaran Kabupaten Bantul yang hijau dalam mengidentifikasi fenomena hijau sebagai pergeseran dari pasokan ke fokus permintaan dalam tata kelola dan perencanaan.
Penelitian ini menempatkan tinjauan singkat tentang isu-isu lingkungan dan mengidentifikasi nilai-nilai hijau dari sisi konsumen, tingkat kesadaran mereka tentang isu-isu lingkungan, produk dan praktik green, menyoroti persepsi dan preferensi konsumen terhadap praktik green marketing dan produk dengan kuesioner yang terstruktur. Penelitian ini dilakukan pada 117 responden yang memiliki tingkat kesadaran tinggi tentang praktik green marketing dan produk ditemukan di antara konsumen. Green value juga ditemukan tinggi di antara responden. Ini memberikan wawasan yang baik bagi actor binsis green product dan menyarankan perlunya merancang kampanye komunikasi pemasaran yang mempromosikan green produk. Hasil analisis mengungkapkan secara keseluruhan bahwa green value, kesadaran tentang produk dan praktik green dan persepsi mengenai keseriusan perusahaan terhadap marketing memiliki dampak positif yang signifikan terhadap persuasi konsumen untuk membeli dan lebih menyukai produk ramah lingkungan dibandingkan produk konvensional. Dengan demikian bahwa inisiasi BHNC menjadi model green marketing patut dipertimbangkan di masa depan, khususnya di Kabupaten Bantul dan wilayah lain dalam kasus yang sama.
03_implementasi_harmony_ofNature_Jrd_khusus_2018
03b_implementasi_harmony_ofNature_Jrd_khusus_2018
Komentar Terbaru