MODEL KONSUMSI PRODUK HALAL DI KABUPATEN BANTUL
Hamdan Anwari, Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA Yogyakarta
hamdan.to.you@gmail.com>
ABSTRAK
Muslim merupakan bagian yang cukup besar dari populasi dunia dan pasar global serta konsumsi produk dan minuman adalah salah satu masalah paling penting yang dihadapi. Oleh karena itu, survei saat ini telah dilakukan untuk merancang model produk halal mengingat bahwa tidak ada model yang ditemukan dalam riset sebelumnya berdasarkan Al-Quran – sumber agama paling signifikan masyarakat Muslim. Halal merupakan indicator universal untuk jaminan kualitas dan standar hidup. Pasar dunia untuk barang dan jasa halal. Tujuan penelitian ini adalah untuk survei potensi dan harapan produsen makanan halal, distributor dan konsultan mengantisipasi dan mempromosikan industri makanan halal sebagai hub makanan halal potensial. Studi ini mengeksplorasi kesadaran, persepsi, keyakinan agama, dan strategi pasar makanan halal yang diadopsi pemerintah untuk memperkuat industri makanan halal. Standar kepatuhan syariah juga dianalisis.
Metode ini digunakan untuk pengumpulan data yang diberikan kepada tidak adanya latar belakang yang cukup besar dan bahwa survei adalah kuantitatif. Variabel utama dari model di atas termasuk konsumsi produk halal, konsumsi halal, hasil yang diharapkan dari konsumsi produk halal, evaluasi dan umpan balik, lingkungan nasional, budaya internasional, lingkungan asing dan perilaku yang diharapkan. Negarawan, konsumen, produsen dan peneliti adalah empat kelompok yang dapat menikmati hasil survei.
Studi ini menemukan bahwa para produsen dan distributor makanan merasa bahwa sebagian besar konsumen Muslim lebih menyukai makanan halal, dan strategi periklanan dan pemasaran makanan halal yang tepat dapat menjadi keunggulan kompetitif dalam hal ini. Beberapa tindakan kebijakan diperlukan untuk ditetapkan karena tata kelola halal tidak sistematis di Indonesia. Studi ini akan sangat penting bagi pembuat kebijakan, pemasar dan produsen makanan.
Komentar Terbaru