Jurnal Riset Daerah Edisis Khusus Tahun 2019
Kami menerbitkan Jurnal Riset Daerah Edisi Khusus Tahun 2019, Edisi kali ini memuat hasil-hasil riset yang cukup bervariasi sebagai berikut:
- Analisis Perkembangan Batik Bantul,Sri Suryaningsum, Raden Hendri Gusaptono, Sri Luna Murdianingrum, Ni Putu Ayu Mas Sri Wulan, Rakyan Widowati Tanjung Batik merupakan salah satu warisan budaya berupa kain bergambar. Kain batik memiliki banyak motif serta makna disetiap coretan yang tertuang pada selembar kain. Mengingat batik merupakan warisan budaya, generasi muda pun diharapkan mengetahui dan mengenal berbagai jeni motif batik yang ada. Fokus penelitian ini adalah untuk menganalisis perkembangan batik di Kabupaten Bantul. Penelitian ini menggunakan metode observasi untuk pengumpulan data dan informasi yang berkaitan dengan perkembangan batik di Kabupaten Bantul. Hasil dari penelitian yang dilakukan sejak Januari hingga bulan Juni 2019 ini adalah mengetahui bagaimana sejarah batik di Kabupaten Bantul. Mengulas mengenai motif serta makna yang terkandung di dalam batik khas Bantul. Dengan adanya perkembangan jaman dan teknologi, maka berpengaruh pula pada proses pengembangan batik serta berdampak kepada SDM (sumber daya manusia) yang dibutuhkan untuk menghasilkan batik dengan kualitas terbaik.
Kesulitan yang dihadapi dalam pengembangan batik ini adalah masih banyak pengusaha batik di Bantul yang belum bisa mengekspor sendiri produknya. Pemerintah mengakui bahwa tingkat permintaan ekspor kain batik terus meningkat tiap tahunnya. Namun karena kendala ini menyebabkan keterlambatan dalam pengiriman. Dengan demikian, sangat dianjurkan bagi pemerintah membuat pelatihan untuk pengiriman ekspor kain batik tersebut.
Pengusaha batik pun diharuskan untuk datang dan mengikuti pelatihan. Jika tidak ditakutkan adanya ancaman dari pengusahaa lain untuk merebut pangsa pasar ekspor. Selain itu membuat motif batik yang lebih inovatif juga dianjurkan agar lebih menarik perhatian wisatawan guna menaikan profit perusahaan. Kata kunci: Sejarah, Motif dan Makna Batik Khas Bantul. - Motif Nitik Sebagai Keunikan Batik Tulis di Desa Trimulyo Kecamatan Jetis Kabupaten Bantul,Titik Kusmantini, Hendri Gusaptono, Darban HaryantoBatik tulis sebagai produk unggulan di Kabupaten Bantul, eksistensinya tersebar di beberapa wilayah dan desa Trimulyo sebagai satu desa sentra batik tulis di Bantul.
Keanekaragaman motif batik di seluruh wilayah Indonesia membuat kebanyakan orang kesulitan untuk mengenali keunikan motif batik di masing-masing wilayah atau sentra batik tulis. Beberapa seniman, telah mengklasifikasikan motif-motif batik nusantara untuk memudahkan pengenalan, klasifikasi dibedakan dalam dua tipe yakni ragam hias batik
geometris dan ragam hias non geometris. Motif nitik sebagai satu keunikan karya perajin di desa Trimulyo merupakan ragam hias batik geometris. Untuk menjaga kekhasan motif tersebut sebagai satu keunikan Desa Trimulyo sebagai salah satu desa mitra Program Pendampingan Desa Mitra (PPDM) tim pengabdi LPPM UPN Veteran Yogyakarta selama 3 tahun (tahun 2017 s/d 2019) telah melakukan pendampingan secara berkelanjutan. Solusi program penguatan potensi batik nitik Trimulyo yag telah dilakukan mencakup Program penguatan kelembagaan paguyuban usaha bersama bagi perajin batik nitik Trimulyo, Program perbaikan kapasitas produksi yang ramah lingkungan, Program penguatan praktik pemasaran Program Penguatan kemandirian pasokan bahan baku pewarna alami, dan Program pengajuan paten merek dagang “Batik Nitik Trimulyo” dan Paten serta komersialisasi canting nitik. Sasaran program yang telah dicapai antara lain terbentuknya usaha kelompok dengan nama Paguyuban Batik Nitik Trimulyo dengan lokasi workshop dan showroom di dusun Kembangsongo, Desa trimulyo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul, Peningkatan kapasitas produksi dan penjualan sebesar 30%, Demplot Tanaman Indigofera jenis Arecta dan Tinctoria sebagai pelengkap paket wisata edukatif Desa trimulyo, Paten Merek Dagang dan Paten Alat membatik yakni Canting Nitik.Kata Kunci: Batik tulis, Produk Unggulan, Motif Nitik Trimulyo, Paten Merek Dagang, Paten Canting Nitik. - Karakteristik Sosial Nelayan Tradisional Pantai Depok Parangtritis Kecamatan Kretek Kabupaten Bantul ,Profesi nelayan, sering dikesankan sebagai pekerjaan rendah, kotor, keras dan sebutan negatif lainnya sangat mempengaruhi kehidupan keseharian mereka, baik yang terkait dengan persepsi tentang nilai-nilai sosial maupun dalam aktualisasi dalam masyarakat. Pemetaan Sosial dilakukan untuk menemukenali kondisi karakteristik sosial nelayan tradisional Pantai Depok.
Sampel penelitian adalah nelayan tradisional yang berjumlah 35 nelayan. Semua nelayan tersebut dijadikan responden, sehingga teknik sampling yang digunakan yakni teknik sensus. Jenis data termasuk data primer. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner, wawancara, dan observasi. Metode analisis data dengan metode statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia nelayan mayoritas antara 19 sampai dengan 49 tahun, namun ada nelayan yang berusia antara 50 sampai 60 tahun sebanyak 6 orang. Tingkat pendidikan nelayan cenderung rendah ke sedang dan masih ada dan tidak sekolah (8.3%).
Dilihat dari status nelayan mayoritas sudah menikah dengan jumlah tanggungan tergolong cukup banyak (antara 2 sampai 7 orang). Besarnya beban tanggungan keluarga setiap nelayan berpengaruh terhadap kebutuhan dan kesejahteraan mereka. Mereka sudah menggeluti profesi nelayan cukup beragam berkisar antara 1 tahun sampai dengan 25 tahun. Adapun alasan mereka memilih profesi ini karena faktor: kebutuhan hidup (faktor ekonomi), upaya meningkatkan taraf hidup keluarga terpaksa, faktor turun temurun, sulitnya mendapatkan pekerjaan, menggali hasil laut, dan faktor suka.
Kata Kunci: Karakteristik Sosial, Nelayan Tradisional, Pantai Depok, Kabupaten Bantul - Pemanfaatan Teknologi Multimedia Sebagai Media Collaborative Customizers Desain Produk Gerabah Kelompok Pengerajin Gerabah Soronanggan, Oliver Samuel Simanjuntak, dan Heriyanto
Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik Industri, Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Yogyakarta
Jl. Babarsari 2 Tambakbayan, Yogyakarta, 55281 Telp/Fax: (0274) 485786
e-mail: oliver.simanjuntak@upnyk.ac.id, mr_heriyanto_skom@yahoo.comKPG SORONANGGAN beralamat di Dusun Soronanggan, Desa Panjangrejo, Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul, Propinsi Yogyakarta. Seperti industri kreatif lainnya,
produksi gerabah KPG SORONANGGAN tidak luput dari tuntutan inovasi, khususnya desain produk. Desain produk gerabah masih menggunakan cara tradisional, yaitu: pengerajin
mengimajinasikan lalu mengaplikasikannya dalam bentuk gerabah secara satu pihak (tidak menghadirkan calon pembeli). Secara tradisional hal ini menimbulkan permasalahan waktu
yang digunakan untuk meproyeksikan hingga dapat menilai harga gerabah menjadi lebih lama dan belum lagi resiko lainnya, seperti ternyata nilai minat yang rendah dari calon pembeli dan
persepsi desain yang tidak sama. Perlu adanya sebuah peningkatan minat dan penumbuhan kepercayaan calon pembeli, memanfaatkan teknologi yang dapat membangun komunikasi dua
arah antara calon pembeli dan pengerajin serta merencanakan keperluan olah visual, menterjemahkan apa yang ada dalam imajinasi para pengrajin ke dalam bentuk yang lebih jelas
berupa gambar. Pengembangan dan pemanfaatan teknologi multimedia dalam collaborative customizers desain produk gerabah mampu menjadi media perencanaan desain produk yang
handal bagi KPG “SORONANGGAN” dan calon pembelinya. Teknologi multimedia dalam collaborative customizers yang berbasis aplikasi internet memungkinkan calon pembeli dengan
mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan desain produk gerabah. Pendampingan pengembangan dan pemanfaatan teknologi multimedia kepada para anggota dan pengurus KPG
“SORONANGGAN” telah mampu membangun kemandirian dan meningkatkan kepercayaan diri anggota dan pengurus KPG “SORONANGGAN”. untuk mengembangkan dan mengelola
collaborative customizers desain produk gerabah berbasis aplikasi internet.
Kata kunci: kelompok pengrajin gerabah, gerabah, pendampingan, pengembangan, pemanfaaatan, teknologi multimedia, collaborative customizers - Wedang Uwuh Imogiri “Si Manis” yang Menyehatkan. Nanik Dara Senjawati, Siti Hamidah, Juarini
Magister Agribisnis, Fakultas Pertanian
Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Yogyakarta
Email : darasenjawati@gmail.com
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui khasiat masing-masing bahan wedang uwuh dan menganalisis kandungan bahan fungsional wedang uwuh Imogiri. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif serta pelaksanaannya dengan studi kasus. Metode analisis yang digunakan adalah deskriptif melalui studi pustaka dan pengujian laboratorium terhadap
empat bentuk wedang uwuh produk rumah tangga Imogiri. Hasil studi pustaka menunjukkan bahwa bahan wedang uwuh bisa mengatasi berbagai macam penyakit sehingga sangat
bermanfaat bagi kesehatan. Hasil analisis laboratorium menunjukkan bahwa, diantara keempat bentuk wedang uwuh produk rumah tangga Imogiri, wedang uwuh yang paling tinggi aktivitas
antioksidannya adalah produk Melati (kombinasi oprokan dan serbuk). Total kandungan Vitamin C dan Gula tertinggi adalah wedang uwuh oprokan Pak Suyadi. Kadar air tertinggi
adalah wedang uwuh celup produksi Erisa.
Kata kunci: Khasiat, Kandungan Bahan Fungsional, Wedang Uwuh
Komentar Terbaru