MOTIVASI DAN PENDAPATAN BETERNAK KUDA DI KAWASAN WISATA PANTAI PARANGTRITIS
Ternak kuda di masyarakat memiliki kegunaan terutama sebagai ternak kerja. Basuki (2004) menyatakan bahwa ternak kerja dinilai sebagai modal yang berharga dan perlu untuk dikembangkan. Sebagai sarana transportasi (penarik delman, andong, dan lain-lain) ternak kerja, terutama kuda masih relevan untuk dimanfaatkan. Kuda memiliki beberapa peranan diantaranya adalah dalam cabang olah raga pacu dan di beberapa daerah tujuan wisata kuda untuk tujuan rekreasi (Parakkasi, 1986). Blakely dan Bade (1998) menyatakan bahwa kuda lebih banyak digunakan untuk kepentingan olah raga, untuk bekerja atau diambil tenaga dan untuk rekreasi, bukannya diambil susu ataupun dagingnya. Selain itu ternak kuda juga memiliki potensi yang sangat besar terutama dalam mendukung pariiwisata. Hal ini karena ternak kuda memiliki nilai estetika yang tinggi untuk menarik wisatawan. Di daerah tujuan wisata, kuda banyak digunakan sebagai tenaga penarik bendi dan kuda tunggang yang memiliki nilai estetika yang menarik bagi wisatawan. Hal senada juga dapat dijumpai di kawasan wisata Pantai Parangtritis. Motivasi merupakan kekuatan yang mendorong seseorang melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan (Uno, 2007). Motivasi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan pengembangan usaha ternak kuda sebagai suatu kegiatan ekonomi yang produktif dalam meningkatkan pendapatan. Motivasi mempunyai pengaruh yang besar terhadap perilaku seseorang dalam melakukan suatu kegiatan atau melakukan suatu usaha, seperti halnya dalam usaha beternak kuda. Motivasi adalah penggerak tingkah laku manusia. Setiap tindakan manusia digerakkan, dilatarbelakangi oleh motif tertentu. Tanpa motivasi orang tidak akan berbuat apa-apa (Handoko, 2006), seperti halnya dalam beternak.
Motif (motive) mengandung makna dorongan, sebab atau alasan seseorang melakukan sesuatu (Namawi, 2003). Setiap tindakan atau tingkah laku selalu dilandasi suatu motif tertentu. Motif ini berlaku sebagai pendorong orang bekerja untuk memperoleh kebutuhan dan kepuasan dari hasil kerjanya. Motif yang mungkin muncul dalam beternak kuda adalah seperti motif ekonomi, motif pemanfaatan ternak yang dipelihara, motif sosial, dan motif pemanfaatan sumberdaya selain ternak. Masyarakat di sekitar kawasan wisata Pantai Parangtritis ini banyak
memelihara ternak kuda sebagai usaha sampingan. Indikasi ini menunjukkan bahwa pengelolaan atau tatalaksana ternak kuda belum sesuai dengan yang diharapkan. Rendahnya motivasi masyarakat untuk beternak diduga menyebabkan peternakan kuda belum dikelola dengan baik. Peternakan kuda dengan manajemen yang belum baik, menyebabkan tingkat pendapatan para peternak rendah. Motivasi pemeliharaan ternak kuda di kalangan masyarakat di kawasan wisata Pantai Parangtritis pada umumnya berbeda-beda, sehingga hal ini juga
dapat berpengaruh terhadap pengembangan usaha peternakan kuda dan dalam meningkatkan pendapatan dari beternak kuda di kawasan wisata Pantai Parangtritis tersebut.
Komentar Terbaru