FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PARTISIPASI PRIA DALAM KELUARGA BERENCANA DI KECAMATAN JETIS KABUPATEN BANTUL TAHUN 2008

Pada konferensi internasional tentang kependudukan dan pembangunan (ICPD Kairo, 1994) disepakati perubahan paradigma dari pendekatan pengendalian populasi dan penurunan fertilitas menjadi lebih ke arah pendekatan kesehatan reproduksi dan kesetaraan gender. Salah satu masalah yang menonjol adalah rendahnya partisipasi pria dalam pelaksanaan program KB baik dalam praktik KB, mendukung istri dalam penggunaan kontrasepsi, sebagai motivator atau promotor dan merencanakan jumlah anak. Faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya kesertaan KB pria antara lain:
(1) Kondisi lingkungan sosial, budaya, masyarakat dan keluarga yang masih menganggap partisipasi pria belum atau tidak penting dilakukan.
(2) Pengetahuan dan kesadaran pria dan keluarga dalam ber KB rendah.
(3) Keterbatasan penerimaan dan aksesibilitas (keterjangkauan) pelayanan kontrasepsi pria.
(4) Adanya anggapan, kebiasaan serta persepsi dan pemikiran yang salah yang masih cenderung menyerahkan tanggung jawab KB sepenuhnya kepada para istri atau perempuan. Menurut hasil Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2002 menyatakan bahwa kesertaan KB suami masih sangat rendah, yaitu hanya 4,4%, yang meliputi : penggunaan kondom (0,9%), vasektomi/ metode operasi pria (MOP) (0,4%), senggama terputus 3) (1,5%) dan pantang berkala (1,6%). Angka partisipasi sebagai akseptor KB tersebut masih sangat rendah bila dibandingkan dengan negara-negara islam, seperti Bangladesh sebesar 13,9% tahun 1997, dan Malaysia sebesar 16,8% tahun 1998. Berdasarkan laporan bulanan Badan Kesejahteraan Keluarga (BKK) Kabupaten Bantul Juni 2007, partisipasi pria dalam ber-KB masih rendah yaitu hanya 4,3% dari total peserta aktif, yang terdiri dari Metode Operasi Pria (MOP) 0,6% dan kondom 3,7%. Kecamatan Jetis merupakan kecamatan yang paling tinggi kesertaan KB nya, data bulan Juni 2007 dari 9.074 pasangan usia subur (PUS) 370 orang (4%) yang menggunakan kondom sedang MOP 181 orang 4) (2%). Selain itu Kecamatan Jetis merupakan kecamatan yang paling baik dalam partisipasi pria dalam KB. Hal ini terbukti Kecamatan Jetis pernah juara I tingkat nasional dalam partisipasi pria dalam KB. Dalam usaha meningkatkan partisipasi pria dalam KB disana sudah terbentuk paguyuban KB pria. Selama ini sudah banyak upaya yang ditempuh oleh BKK Kabupaten Bantul untuk meningkatkan partisipasi pria dalam ber KB dengan bantuan kondom gratis, kelompok KB pria di tingkat desa (75 desa), penyuluhan, pelatihan petugas untuk melakukan MOP, tersedia tenaga penyuluh lapangan keluarga berencana ditiap-tiap desa dan lain-lain, namun partisipasi pria masih tetap rendah. Mengingat dalam penentuan pengambilan keputusan keluarga sebagian besar masih didominasi suami, maka indikator partisipasi pria menurut BKKBN tidak hanya sebagai peserta KB saja tetapi juga mendukung istri dalam penggunaan kontrasepsi, pemberipelayanan KB (motivator , promotor) dan merencanakan jumlah anak bersama
pasangan. Di era globalisasi dan demokratisasi yang semakin mengemukakan isu hak asasi manusia (HAM) dan kesetaraan gender serta kesamaan hak dan
kewajiban antara suami dan istri, saat ini kondisi di atas tidaklah dapat dipertahankan, bahkan secara bertahap 2) harus diperbaiki. Arus globalisasi yang menghendaki tuntutan hak asasi, demokrasi, peningkatan keadilan dan kesejahteraan bercampur dengan keadaan dan sosial budaya dan adat istiadat yang menganut patriarkhat akan memberikan tekanan dan permasalahan sendiri terhadap
5) program KB pria. Kabupaten Bantul merupakan salah satu Kabupaten di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang masih menganut nilai-nilai budaya jawa yang sangat kental. Pengambilan keputusan keluarga sebagian besar masih didominasi suami, termasuk dalam pengaturan jumlah anak. Dalam budaya jawa mempunyai anak adalah sesuatu hal yang sangat didambakan. Berdasarkan hal tersebut diatas maka rumusan masalah yang diajukan sebagai berikut : Faktor-faktor apa yang berhubungan dengan partisipasi pria dalam program KB di Kecamatan Jetis Kabupaten Bantul?
2009jrdagustus3
Komentar Terbaru