“KARSADAG TOURISM MODEL” SEBAGAI MODEL PENGELOLAAN WISATA MINAT KHUSUS DI KAWASAN GOA CERME, KECAMATAN IMOGIRI, KABUPATEN BANTUL

Dinamika perubahan dunia mengakibatkan perubahan terhadap selera berwisata, mendorong orang untuk melihat yang berbeda dan asing sebagai obyek keingintahuan (Azarya, 2004). Fenomena global dalam kepariwisataan diikuti dengan munculnya wisata minat khusus pada tahun 1990-an (Weiler and Hall, 1992). Pariwisata minat khusus pelakunya cenderung untuk memperluas pencariannya yang berbeda dengan mengamati orang, budaya, pemandangan, kegiatan kehidupan sehari-hari, nilai-nilai akrap lingkungan. Perubahan profil demografi dunia telah menggeser pasar wisatawan yang implikasinya terjadi perubahan psikografi wisatawan. Perubahan selera, minat, harapan dan konsumsi (Damanik, 2007) tak terelakkan. Karakteristik yang menonjol adalah bahwa mereka tidak menyukai lagi bentuk perjalanan dalam kelompok besar. Mereka mempunyai harapan tidak hanya sekedar melihat pemadangan dan rekreasi saja. Nilai keunikan suatu obyek yang tidak ditemukan di tempat lain, otentisitas atraksi serta bagaimana mengkonservasi lingkungan menjadi pertimbangan
penting. Wisata minat khusus bisa berupa wisata petualangan, yang memerlukan banyak tenaga dan keberanian yang tinggi, misalnya tracking, hiking, caving, rafting mountainering dan mancing di laut serta berperahu (Inskeep,1991). Wisata minat khusus dengan obyek alam di antaranya wisata geologi, sedangkan dengan obyek budaya di antaranya dengan mengamati tradisi masyarakat lokal (Fandeli, 2002). Dari aspek keberlanjutan wisata jenis ini akan lebih baik, karena menempatkan masyarakat daerah tujuan wisata bukan lagi sebagai obyek, namun sebagai subyek yang mempunyai posisi sejajar dengan wisatawan. Pendekatan community based tourism merupakan dasar dari sustainable tourism development melalui pemberdayaan masyarakat. Harapan wisatawan minat khusus untuk memperoleh pengalaman perjalanan berkualitas adventure adalah merupakan pasar yang memerlukan destinasi yang sesuai dengan harapannya. Mereka memerlukan destinasi yang menantang. Ini artinya pasar wisatawan minat khusus belum banyak tergarap dengan baik. Pasar yang berkarakteristik khusus ini perlu dipertemukan dengan produk yang khusus pula.
2009jrddesember5
Komentar Terbaru