MENGANGKAT KEMBALI POTENSI ALAM PEMBUATAN GARAM DI KAWASAN PANTAI PATIHAN GADINGSARI SANDEN BANTUL

Kata pepatah “Ibarat sayur tanpa garam” seolah menggambarkan pentingnya penggunaan garam dalam masakan. Garamlah yang membuat makanan terasa gurih. Garam dengan nama senyawa kimia sodium atau natrium chloride (NaCl) merupakan bagian dari unsur yang sangat diperlukan tubuh. Tubuh memerlukan kandungan garam tertentu agar berfungsi dengan baik. Sodium membantu tubuh menjaga konsentrasi cairan di dalam tubuh. Garam juga berperan sebagai transmisi elektronik dalam saraf dan membantu sel-sel tubuh membentuk nutrisi. Menurut Ahli Gizi dan Klinik Hang Lekiu, dr. Inayah
Budiastuti MS, Sp.GK., kandungan garam di dalam tubuh sangat diperlukan untuk mendukung fungsi organ tubuh (http://www. ubb.ac.id).
Berdasarkan catatan Departemen Perindustrian dan Perdagangan (melalui http:/www.dkp.go.id), dalam satu tahun Indonesia membutuhkan garam lebih dari 2,1 juta ton. Akan tetapi, industri garam rakyat hanya mampu memproduksi 112.000 ton garam dan sisanya mencapai 900.000 ton garam masih diimpor. Pada tahun 2000, tercatat kebutuhan garam nasional mencapai 855.000-950.000 ton untuk kebutuhan industri. Hal ini sangat ironis mengingat negara Indonesia memiliki garis pantai 81.000 km dan intensitas panas yang cukup, tapi kualitas dan kuantitas garam rakyat masih sangat
rendah. Kebutuhan garam adalah salah satu masalah nasional yang perlu penanganan serius dari pemerintah. Dari berbagai data yang dikemukakan di atas, jika saja 50% dari luas area penggaraman di Indonesia ditingkatkan produktivitasnya menjadi 80 ton/Ha/ tahun, maka produksi garam dapat mencapai 1,5 juta ton sehingga total produksi garam nasional meningkat menjadi 1,8 juta ton. Dengan demikian kebutuhan impor garam industri dapat dikurangi dari 1,2 juta ton menjadi hanya sekitar 300.000 ton. Angka yang cukup besar untuk menghemat devisa negara. Dari uraian tersebut di atas tersirat bahwa permasalahan nasional produksi garam yang rendah di Indonesia tersebut menjadi pokok bahasan utama dalam penelitian ini. Penelitian ini untuk menjabarkan deskripsi tentang pembuatan garam sehingga mengangkat kembali potensi alam pembuatan garam laut secara tradisional di kawasan Pantai Patihan, Desa Gadingsari, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul. Dipilihnya kawasan tersebut dikarenakan dahulu sebagian masyarakat sekitar kawasan Pantai
Patihan berprofesi sebagai pembudidaya garam.
Komentar Terbaru