BANTUL MART, SEBUAH UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN TOKO TRADISIONAL DI KABUPATEN BANTUL DALAM MEMENANGKAN PERSAINGAN PASAR

Bantul, salah satu kabupaten di Propinsi D.I. Yogyakarta dengan penduduk berjumlah lebih dari satu juta jiwa merupakan pasar potensial untuk usaha ritel. Diperkirakan masyarakat Bantul dalam setahun menghabiskan lebih dari 500 milyar untuk belanja kebutuhan sehariāhari. Sehingga potensi pasar yang besar ini diperebutkan oleh berbagai tipe pasar atau toko, dari toko tradisional sampai mini market modern. Sejak tahun 2000, pasar Indonesia mulai diperkenalkan dengan bentuk mini market modern yang dikelola secara terintegrasi yang disebut toko berjaringan (corporate chain store).
Pertumbuhan toko berjaringan sangat pesat di beberapa tahun belakangan ini. Pangsa pasar toko berjaringan meningkat dari 5% di tahun 2001 menjadi 21.1% di tahun 2011. Supermarket dan hypermarket stabil di sekitar 20%. Sedangkan pangsa pasar toko tradisional menurun dari 74.8% menjadi 58.3% di tahun 2011. Disini terlihat toko berjaringan di Indonesia yang jumlahnya sekitar 11 ribu menggeser dominasi toko tradisional yang jumlahnya lebih dari 1.9 juta unit (2008). Jika dihitung secara nasional pangsa pasar yang dikelola sebuah toko berjaringan sama dengan pangsa pasar untuk 43 toko tradisional. Sehingga jika setiap tahun terjadi penurunan jumlah toko tradisional maka setiap pendirian toko berjaringan baru berpotensi menggeser 43 toko tradisional.
Komentar Terbaru