PENGARUH PENERAPAN BENGKEL KERJA KESEHATAN LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN KETRAMPILAN MASYARAKAT DI PEDUKUHAN BADEGAN BANTUL

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau, dan mampu mempraktekan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat. Hasil studi Basic Human Service (BHS, 2006) melaporkan bahwa perilaku masyarakat dalam mencuci tangan masih rendah, sebagai contoh perilaku mencuci tangan setelah BAB sekitar 12%. Sementara hasil studi ISSDP melaporkan bahwa 47% masyarakat masih BAB di sungai, kebun, sawah, kolam, tempat terbuka. Pendekatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat perlu segera diimplementasikan untuk merubah perilaku yang tidak higienis dan saniter tersebut. Diharapkan dengan pendekatan ini maka sanitasi total dari masyarakat segera terwujud, yang diindikasikan dengan ; tidak BAB sembarang tempat, mencuci tangan dengan sabun, mengelola air minum dan makanan yang aman, mengelola sampah dengan benar, mengelola limbah cair rumah tangga yang aman (Kepmenkes RI No. 852/Menkes/SK/IX/2008). Salah satu strategi nasional untuk mewujudkan Sanitasi Total adalah dengan menciptakan lingkungan yang kondusif dengan salah satu pokok kegiatannya meningkatkan kemitraan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah, Organisasi Massa, Lembaga Swadaya Masyarakat, dan Swasta Keadaan lingkungan yang kondusif dapat mempengaruhi kondisi kesehatan masyarakat.
Banyak aspek kesejahteraan manusia dipengaruhi oleh lingkungan, dan banyak penyakit dimulai, didukung, ditopang atau dirangsang oleh faktorfaktor lingkungan. Faktor‐faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat
antara lain air, udara, tanah. Udara yang segar, air yang bersih, tanah yang subur dan tidak tercemar, menjadi dambaan setiap orang. Kondisi lingkungan yang sehat berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan masyarakat yang optimum. Upaya untuk mempromosikan kesehatan lingkungan kepada masyarakat perlu segera dilaksanakan, sehingga masyarakat dapat memahami tentang arti pentingnya menjaga kesehatan lingkungan, mengantisipasi sedini mungkin munculnya berbagai penyakit yang berbasis lingkungan. Telah banyak cara yang dilakukan oleh Pemerintah, Swasta, LSM, organisasi profesi untuk mempromosikan kesehatan lingkungan, baik melalui penyuluhan kesehatan lingkungan, pembentukan kader kesehatan lingkungan, penyebaran leaflet/brosur/pamflet kesehatan lingkungan, bahkan sampai
mendirikan klinik sanitasi. Upaya‐upaya tersebut sampai saat ini menunjukkan hasil yang belum optimal. Hal ini ditandai dengan masih banyaknya masyarakat yang tidak mengerti/mengenal tentang kesehatan lingkungan.
Komentar Terbaru