PENGARUH DAMPAK PSIKOLOGIS DAN SOSIOLOGIS PELAKSANAAN SEKOLAH LAPANGAN PENGENDALIAN HAMA TERPADU (SLPHT) DI KABUPATEN BANTUL BERBASIS AMOS
Dari pengalaman selama berpuluh tahun di banyak negara berkembang, penerapan teknologi revolusi hijau tidak selalu membawa keadaan yang lebih baik, tetapi justru lebih banyak menimbulkan masalah-masalah baru, khususnya bagi petani dan lingkungan hidup. Ketidakberdayaan dan ketergantungan petani menjadi masalah karena kebijakan pemerintah yang lebih bersifat mengatur dan mengendalikan kegiatan pertanian yang dilakukan petani melalui berbagai bentuk program dan kegiatan pemberian subsidi, bantuan dan penyuluhan yang bertujuan meningkatkan produksi pertanian nasional.
Pada era otonomi daerah, kegiatan petani dalam meningkatkan produksi pangan di daerah khususnya di kabupaten Bantul ditentukan dan dibiayai oleh program Pemerintah Pusat yang didukung oleh Pemerintah Kabupaten. Diperlukan
kebijakan dan program yang didesain mampu meningkatkan pemberdayaan dan kemandirian petani terutama yang
terkait dengan pola pikir, pola sikap dan pola tindak petani yang mandiri dan mampu menentukan sikap dan pilihannya
serta mengambil keputusan dalam pengelolaan agroekosistem. . Dengan kesadaran tersebut, saat ini beberapa jenis program dan proyek pemberdayaan petani telah dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat, melalui Kementerian Pertanian dan kementeriankementerian lainnya. Sayangnya banyak program pemberdayaan petani, namun program-program tersebut masih bersifat satu arah yaitu ditentukan oleh Pemerintah untuk dilaksanakan oleh petani. Program pemberdayaan petani selama ini kurang bersifat partisipatoris dengan pendekatan dari bawah ke atas sehingga program tersebut tidak efektif dalam membuat petani berdaya dan mandiri. Salah satu program Pemerintah yang dirancang untuk memberdayakan petani secara partisipatoris, khususnya dalam pengambilan keputusan pengendalian hama dan usaha tani pada umumnya
adalah Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT). Menurut Untung (2002) SLPHT merupakan wahana
pemberdayaan petani yang efektif dalam mengubah persepsi dan tingkat pengetahuan petani serta meningkatkan
kepercayaan diri kelompok tani dalam pengelolaan usaha tani.
Komentar Terbaru