ANALISIS POTENSI PENCEMARAN AIRTANAH BEBAS DI KAWASAN GUMUK PASIR PARANGTRITIS
Air tanah merupakan sumberdaya yang bersifat non-renewable, yang berarti tidak dapat diperbaharui. Perkembangan areal permukiman memungkinkan adanya pencemaran yang berasal dari limbah domestik, dengan demikian maka eksistensi airtanah yang memiliki kuantitas dan kualitas yang layak untuk dikonsumsi akan semakin terbatas. Potensi pencemaran airtanah dapat berasal dari banyak aspek, diantaranya adalah pengaruh geomorfologi, litologi, geologi, iklim dam penggunaan lahan. Potensi pencemaran akan semakin tinggi untuk media yang bersifat porus (lolos air) dimana faktor tersebut akan mempengaruhi kecepatan aliran airtanah dan sebarannya. Permasalahan ini dapat menjadi ancaman yang serius di masa depan, karena pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat otomatis akan meningkatkan kebutuhan akan air. Sementara itu di sisi lain adanya indikasi pencemaran airtanah akan menyebabkan penipisan pada cadangan air bersih, yang kemudian akan berpotensi menyebabkan kerawanan air. Upaya yang dapat dilakukan guna menanggulangi
permasalah ini adalah dengan melakukan monitoring secara terpadu, yang didukung dengan analisis karakteristik akuifer, sehingga dapat diketahui potensi pencemaran baik secara distributif maupun secara kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan kawasan pesisir menyebabkan alih fungsi lahan dari lahan alamiah menjadi lahan terbangun. Kondisi tersebut diikuti dengan munculnya potensi pencemaran yang bersumber dari limbah domestik dan limbah dari peternakan. Klasifikasi mutu air dengan metode STORET menunjukkan kondisi pencemaran air dalam tingkat ringan hingga sedang, dimana 9 dari 10 sampel yang diteliti menunjukkan kelas cemar ringan, sementara 1 sampel menunjukkan cemar sedang. Unsur pencemar yang paling umum adalah fosfat, coli tinja dan total coliform. Kajian Hidrostratigrafi akuifer menunjukkan adanya bentukan akuifer lokal, dengan arah aliran airtanah dominan dari arah utara
menuju ke arah selatan. Kata kunci : airtanah, akuifer, pencemaran, kualitas air.
Komentar Terbaru