APLIKASI FILTER PASIR AKTIF DALAM PERBAIKAN KUALITAS AIR DI DUSUN KUWARU, SRANDAKAN, BANTUL
Dusun Kuwaru Merupakan salah satu aset wisata di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan wisata di daerah ini akan memberikan dampak positif berupa peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal dan pendapatan daerah, serta dapat menjadi sarana promosi bagi daerah yang dapat mendukung perkembangan daerah di berbagai aspek/ bidang lainnya. Untuk menunjang potensi dan kegiatan wisata di Dusun Kuwaru telah terbentuk Kelompok masyarakat sadar wisata (POKDARWIS) dan Kelompok Pedagang (CEMORO ASRI). POKDARWIS terdiri dari seluruh anggota masyarakat Dusun Kuwaru, sedangkan CEMORO ASRI adalah kelompok pedagang yang berjualan di pantai Kuwaru. Agar potensi wisata di lokasi kegiatan dapat berkembang lebih baik dan aktivitas dapat berjalan lancar, tidak hanya sarana prasarana yang terkait obyek wisata saja yang perlu dikembangkan. Sarana pendukung lainnya yang turut memberikan kontribusi terhadap
eksistensi kepariwisataan adalah sarana prasarana sanitasi termasuk penyediaan air bersih dan pengelolaan limbah. Air bersih yang tidak memenuhi persyaratan untuk kepentingan konsumsi, kuliner, wahana permainan anak, MCK dan fasilitas umum lainnya, dan pengelolaan limbah yang tidak baik akan berdampak langsung terhadap estetika dan kesehatan masyarakat baik pengunjung maupun masyarakat setempat. Dampak negatif terhadap estetika dan kesehatan tentunya
menjadi hal yang tidak diinginkan karena akan menurunkan potensi wisata dan menurunkan produktivitas masyarakat.
Berdasarkan pengamatan di lokasi kegiatan Kuwaru, sarana prasarana sanitasi, khususnya air bersih yang memenuhi persyaratan belum dikembangkan. Keluhan yang disampaikan berkaitan dengan air bersih adalah air yang berbau amis, keruh/ berwarna kekuningan atau awalnya air jernih setelah dibiarkan ada endapan kuning kecoklatan, dan adanya noda-noda pada peralatan saniter. Dari data sekunder dan data primer, air tanah yang dikonsumsi penduduk/masyarakat
dusun Kuwaru mengandung Fe 0,3 – 2 mg/l dan Mn 0,05 – 1 mg/l. Fluktuasi kandungan Fe dan Mn ini tergantung pada lokasi
sumur dan musim, dimana pada musim kemarau umumnya kandungan Fe dan Mn lebih tinggi dibandingkan saat musim penghujan. Hal ini logis terjadi, mengingat air tanah yang digunakan adalah sumur air tanah dangkal yang sangat dipengaruhi oleh musim. Pada saat analisa, tingginya kandungan Fe ditunjukkan oleh timbulnya warna merahkeunguan
dan Mn ditunjukkan oleh timbulnya warna merah kecoklatan.
Komentar Terbaru