EKTOPARASIT PADA TIKUS YANG TERTANGKAP DI PEMUKIMAN PENDUDUK KAWASAN TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH TERPADU (TPST) PIYUNGAN BANTUL

Tikus merupakan hewan pengerat yang dapat menjadi hospes reservoir bagi parasit. Tikus memiliki daerah persebaran yang luas dan suka tinggal di tempat yang gelap, kotor dan lembab , serta terdapat bahan makanan. Tikus bersifat omnivora yang dapat memakan sayuran, buah-buahan, maupun makanan manusia. Tikus juga senang membuat terowongan di area pemukiman penduduk sehingga penularan parasit dari tikus kepada manusia sangat memungkinkan. Sumangali et al. (2012) menyatakan bahwa telah terjadi kurang kebih 40 kasus penyakit yang disebarkan oleh tikus, termasuk penyakit plag, arena, virus hanta, tiphus, helmianthasis seperti hymenolepiasis, schistosomiasis, dan cacing paru. Penyakit-penyakit tersebut dilaporkan telah menyebabkan kematian banyak orang .
Parasit pada tikus seperti golongan parasit cacing, bakteri, maupun protozoa dapat ditularkan kepada manusia melalui ektoparasit. Ektoparasit yang menginfeksi bagian luar tubuh hospesnya sebagian besar adalah dari golongan Insekta dan Arachnida seperti tungau, caplak, kutu, sengkenit, dan pinjal. Ektoparasit tersebut dapat menimbulkan penyakit seperti pes, sampar, scabies, tipus, dan sebagainya dengan cara menginfeksi hospes secara langsung maupun menjadi vektor penyakit. Oleh karena itu, perlu dilakukan identifikasi ektoparasit pada tikus untuk mengetahui potensi penularan penyakit dari tikus kepada manusia sehingga kemudian dapat menjadi informasi untuk melakukan pengendalian terhadap keberadaan ektoparasit tersebut.
Penelitian ini dilakukan di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST), tepatnya di TPST Piyungan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta karena tempat seperti itu merupakan habitat yang banyak ditinggali oleh tikus dan berpotensi menjadi sumber penyakit.
04-03-2015-tpstpiyungan
Komentar Terbaru